Senin 10 May 2010 03:54 WIB

Pohan : Survei Cirus Tak Refleksikan Hasil Kongres

Rep: yasmina hasni/ Red: taufik rachman

JAKARTA- Hasil survei profiling calon ketua umum Partai Demokrat (PD) versi opinion leader yang dilakukan oleh cirus surveyor group bersama Pusat kajian psikologi politik Universitas Indonesia (UI) dianggap tidak mencerminkan hasil apapun dari pemilihan ketua umum pada kongres PD mendatang. Bagaimanapun, menurut dia, kongres-lah yang akan menentukan siapa yang layak menjadi PD 1.

Demikian dikatakan tim sukses pemenangan Andi Malarangeng, Ramadhan Pohan. Bahkan, menurutnya, setiap orang dilahirkan dengan potensi unggul yang berbeda. "Semua orang punya potensi menjadi pemimpin," katanya dalam seminar profiling calon ketua umum PD versi opinion leader di Hotel Atlet Century Park, Ahad (9/5). Jadi, kata dia, meskipun dalam survei tersebut Anas mengungguli hampir seluruh ratingnya, belum tentu mencerminkan hasil dari kongres partai mendatang.

Sementara di tempat yang sama, Tim sukses pemenangan Anas Urbaningrum, Saan Mustofa mengatakan dirinya dan kandidat yang dibelanya sangat menghargai survei, dan perhatian dari berbagai pengamat mengenai partainya. Bahkan, hanya PD-lah yang mendapatkan perhatian publik besar menjelang pemilihan ketua umum sejak lama sebelum kongres benar-benar berlangsung.

"Perhatian publik ini merupakan investasi bagi partai," kata dia. Perhatian seperti ini, menurutnya, merupakan sebuah investasi yang harus diolah dan dipertahankan dengan baik bagi keberlangsungan partai. Maka, tambahnya, orang yang mampu melakukan hal itu hanyalah Anas.

Pengamat politik Universitas Indonesia, Andrinof A Chaniago, menambahkan, setiap orang memang dilahirkan dengan potensi unggul yang berbeda, dan setiap bangsa memiliki karakter khas karena sejarah panjang maupun karena perkembangan kesejahteraan masyarakatnya. Dengan kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri seorang elite, kata dia, elite tinggal memilih dirinya hendak menjadi seorang politisi atau seorang pemimpin.

"Hal yang membedakan keduanya adalah keinginan melakukan perubahan diri sendiri dan masyarakat," kata dia. Mengubah keadaan dalam masyarakat pun, tambahnya, harus sesuai dengan kebutuhan riil mereka, bukan kebutuhan yang direkayasa oleh elite yang hanya ingin berkuasa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement