BANDA ACEH--Gempa berkekuatan 7,2 skala Richter yang menguncang Provinsi Aceh, Minggu, mengakibatkan sejumlah rumah warga di Kabupaten Aceh Barat dan Kabupaten Nagan Raya, rusak ringan dan retak-retak.
Kepala Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Nagan Raya Ardiansyah saat dihubungi dari Banda Aceh, menyatakan, gempa yang terjadi pukul 13.00 WIB tidak membuat bangunan rusak parah, hanya retak-retak.
Ia mengatakan, rumah milik Syarifuddin mengalami rusak ringan akibat gempa yang berpusat di 66 kilometer barat daya Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat it.
Gempa berkekuatan tinggi dan berpotensi tsunami tersebut juga membuat masyarakat di Kabupaten Nagan Raya dan Aceh Barat panik. Mereka berhamburan ke luar dari rumah dan menjauh dari daerah pesisir pantai.
"Masyarakat yang berada di sekitar pesisir pantai berhamburan dan pergi meninggalkan rumah, karena khawatir akan ada tsunami," jelasnya.
Ardiansyah mengatakan, sejauh ini belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan gedung lainnya yang diakibatkan oleh gempa di siang bolong tersebut. "Saat ini para anggota PMI telah berada di lapangan untuk memantau dan melakukan evakuasi jika ada masyarakat yang tertimbun reruntuhan," uajrnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, gempa tersebut terjadi di 66 kilometer barat daya Meulaboh, 110 km barat daya Blangpidie, 126 km barat laut Labuhanhaji, dan 138 km barat laut Sinabang atau 3,61 lintang utara (LU) dan 95,84 Bujur Timur (BT). Kedalaman gempa mencapai 30 kilometeR