Jumat 14 May 2010 22:22 WIB

Komnas HAM Kecam Aksi Tembak Mati Densus 88

Rep: Indah Wulandari/ Red: Budi Raharjo
Barang bukti senjata api dan lainnya yang disita Densus 88
Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Barang bukti senjata api dan lainnya yang disita Densus 88

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komisioner Komnas HAM, Syafruddin Ngulma Simeulue, menilai aksi Densus 88 yang kerap menambak mati tersangka teroris dinilai tidak pantas terjadi. Komnas HAM pun berniat mengevaluasi cara kerja Densus menangani pelaku teror.

Syafruddin melihat tindakan main tembak yang dilakukan aparat Densus 88 sudah seperti penembakan misterius (petrus) masa rezim otoriter Soeharto. ''Karena Densus sudah menembak mati sekian orang,'' kecamnya di Jakarta, Jumat (14/5).

Padahal, lanjutnya, belum tentu semua target Densus benar-benar teroris. ''Saya kira keberadaan Densus 88 harus segera dievaluasi,'' cetusnya. ''Diskresi dalam penegakan hukum tidak berarti boleh mengabaikan hak asasi manusia.''

Terakhir, Densus 88 menembak beberapa orang yang dicurigai sebagai teroris di Cikampek, Karawang, dan Cawang, Jakarta Timur. Teroris itu mati ditempat karena luka tembak yang dilepaskan aparat Densus.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement