REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Permasalahan anak jalanan (anjal) di Indonesia harus lebih banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Jika pengentasan anjal hanya dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) sendiri, hal itu dirasa mustahil.
Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri, menyatakan dukungan dari berbagai elemen masyaraka sangat diperlukan, termasuk dari pemprov. ''Ke depan, Kemensos bersama pemda akan melakukan langkah-langkah terkait pengentasan anak jalanan. Mungkin bisa dengan transmigrasi, memberikan mereka perumahan, dan lain-lain,'' ujar saat meninjau anak jalanan pinggiran Waduk Melati, di Jakarta, Akhir pekan lalu.
Salah seorang anjal bernama Iqbal (12 tahun), mengaku sudah biasa tidur di jalanan. Dirinya yang biasa sehari-hari bekerja sebagai pengamen jalanan, mengaku tidak tinggal bersama orang tuanya. ''Tinggal di sini saja, bersama teman-teman,'' tuturnya sambil menunjuk sebuah gubuk di pinggiran rel kereta api.
Dengan bekerja sebagai pengamen jalanan bersama beberapa temannya, dia mengaku bisa mendapat uang sebesar 50 ribu rupiah. Dengan uang sebesar itu, Iqbal dapat memenuhi kebutuhan makannya sehari-hari.
Di lokasi tersebut, tak kurang terdapat 200 kepala keluarga yang membangun bangunan semi permanen di atas tanah milik PT KAI. Bahkan, sebagian besar mereka mengaku tak mempunyai KTP Jakarta. Salah seorang penghuni lainnya, Sujono, mengaku dirinya hanya mempunyai KTP Jawa Tengah.