REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN--Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad berharap dapat berunding dengan enam anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB setelah Teheran pada Senin setuju mengirimkan uraniumnya yang telah dikayakan ke luar negeri, kantor berita resmi Iran, IRNA, melaporkan.
"Saya mengharapkan lima negara anggota tetap DK PBB ditambah Jerman (5-1) dapat melakukan pembicaraan dengan Teheran secara jujur, saling menghormati dan adil," kata Presiden Ahmadinejad di Teheran.
"Pembuka jalan damai itu telah dimulai dari Teheran," kata Ahmadinejad, merujukan pada persetujuan Iran soal pengiriman uranium yang telah dikayakan ke luar negeri dalam kerangka program pertukaran bahan bakar nuklir. Pernyataan Presiden Ahmadinejad itu disampaikan menyusul penandatanganan perjanjian pertukaran bahan bakar nuklir yang bertujuan mengakhiri kecemasan Barat menyangkut program nuklir Iran.
Ahmadinejad mengatakan negaranya setuju menukarkan 1.200 kilogram uraniumnya yang diperkaya dalam kadar rendah dengan bahan bakar nuklir yang diperkaya dalam kadar tinggi untuk digunakan bagi satu reaktor riset medis. Pertukaran itu akan dilakukan di Turki, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast.
Turki mengharapkan persetujuan pertukaran bahan bakar nuklir tersebut dapat membantu mengakhiri konflik Teheran dengan negara-negara Barat.
Keterangan rinci mengenai perjanjian itu tidak diungkapkan oleh para pejabat Turki dan Brazil yang menengahi dalam perselisihan Iran dan Barat.
Negara-negara Barat itu selama ini menuduh Teheran secara rahasia mengembangkan senjata nuklir. Tuduhan tersebut telah berulang kali dibantah keras oleh Iran. Teheran bersikeras bahwa program nuklirnya semata-mata bertujuan damai.