REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Segera setelah berita meninggalnya mantan Ibu Negara, Hasri Ainun Besari Habibie tersiar di media, sekitar pukul 17.30 waktu setempat, di Munich, Jerman atau sekitar pukul 23.30 WIB, arus komunikasi di dunia maya mendadak padat. Berbagai komentar dan ucapan belangsukawa terlontar, baik melalui status terkini di Twitter dan di Facebook, juga melalui kontak online di Yahoo Messenger.
Segala bentuk berita dan tulisan berkenaan dengan Almarhumah, mulai dari biografi, kisah hidup, hingga status kesehatan selama di rawat di Ludwig Maximilians Universitat, Klinikum Grohadern, Munich dua bulan terakhir ini, juga ramai ditulis di berbagai blog, situs berita online dan lain sebagainya.
Berbagai kalangan turut larut dalam pembicaraan di dunia maya seputar Almarhum Ibu Ainun. Mulai dari pejabat, hingga kalangan biasa, tak ketinggalan mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di luar negeri.''Turut berduka cita atas meninggalnya Ibu Ainun Habibie..'' demikian tertulis dalam status di Twitter dengan nama pemilik akun Ariningtyas W Agustina.
Tyas, mahasiswa asal Indonesia ini, saat ini berdomisili di Sintok Malaysia, mengambil kuliah strata satu Jurusan Internasional Business di Universitas Utara Malaysia (UUM). Sekitar pukul 12.00 WIB status tersebut di up-date Tyas, berbagai komentar serupa langsung mengikut di bawahnya. ''Berita-berita semacam ini justru jadi mempersatukan kita meski Cuma lewat pembicaraan dunia maya,'' ujar Tyas dalam obrolan online di Facebook Minggu (23/5).
Pernyataan turut belangsukawa yang di-update-nya menuntut Tyas untuk menjawab berbagai komentar yang hadir setelahnya. Selain dari sesama teman mahasiswa Indonesia, teman-teman Tyas di Malaysia pun turut memberikan komentar. ''Banyak senior saya di UUM yang mengenal baik sosok Habibie, juga silih berganti memberikan komentar melalui twitdeck dan facebook,'' tambahnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika