REPUBLIKA.CO.ID,CALCUTTA--Jumlah korban tewas akibat sabotase dalam musibah kecelakaan kereta api di wilayah timur India mencapai 146 orang. Musibah tersebut adalah yang paling burtuk dialami India dalam waktu lebih dari delapan tahun terakhir.
''Upaya pencarian korban hampir selesai,'' kata Surajit Kar Purkayastha, Inspektur jenderal bidang Hukum di wilayah negara bagian Bengal Barat seperti dikutip Bloomberg.
Menurut menteri perkeretaapian India, Mamata Banerjee, musibah tabrakan yang melibatkan kereta api penumpang Gyaneshwari Express yang berangkat dari Calcutta menuju Mumbai dengan kereta api barang di barat daya Kolkata 28 Mei lalu tersebut ditengarai sebagai aksi sabotase yang dilakukan kelompok militan Maois.
Kereta api penumpang tersebut diperkirakan terjungkal dari rel yang telah dipasangi bom hingga terguling. Pemerintah India segera merubah jadwal pemberangkatan kereta api menyusul ancaman yang dikeluarkan kelompok Maois yang mendeklarasikan 'minggu hitam' mulai 28 Mei hingga 2 Juni.
Hal itu sebagai bentuk protes kelompok kiri itu terhadap sikap ofensif pemerintah India terhadap kelompok tersebut. Hingga kini aksi kekerasan kelompok sayap kiri itu telah meminta korban tewas lebih dari 7.500 jiwa sejak tahun 1998. Aksi brutal mereka selain pemboman kereta api itu adalah peledakan bus kota di negara bagian Chhattisgarh awal bulan ini yang telah menewaskan 31 polisi dan warga sipil.