REPUBLIKA.CO.ID,UBUD--DPD belum menyepakati desain gedung yang ditawarkan BURT DPR. Pasalnya desain pembangunan gedung baru DPR yang diperkirakan menghabiskan Rp 1,2 triliun dinilai kurang terintegrasi.
Anggota DPD, Bahar Buasan, mengatakan dalam rapat teknis rencana pembangunan gedung baru itu, DPD belum mendapat gambaran pembagian ruang untuk DPD. Anggota tim enam ini (yakni tim dari DPD yang terlibat bersama tim 16 dari DPR membahas rencana pembangunan kompleks DPR, MPR, dan DPD) menambahkan, desain yang dirancang BURT tidak menggambarkan keseimbangan antara DPR dan DPD.
''Karena itu kami sedang membuat desain pembanding,'' ujarnya, Ahad malam (30/5), kepada Republika ketika ditemui usai mengikuti acara peletakan batu pertama pembangunan museum marketing oleh Ketua DPD, Irman Gusman, di Ubud, Bali.
Bahar secara tegas mengatakan pula kalau DPD belum menyetujui usulan gedung baru DPR. Desain pembanding itu akan dipaparkan pada BURT DPR dalam waktu dekat. Di desain pembanding tersebut sedianya DPD akan menempati gedung Nusantara I. Sedang gedung DPD yang kini sudah berdiri akan diperuntukkan bagi kantor pengelolaan DPD.
Terkait anggaran sebesar Rp 1,2 triliun yang dibutuhkan membangun gedung baru, Bahar belum bersedia berkomentar. Menurutnya, ada langkah lain yang harus diputuskan sebelum menentukan anggaran. ''Desainnya saja belum disetujui, bagaimana mau bicara anggaran,'' kilahnya.