Kamis 10 Jun 2010 06:12 WIB

PKB Muhaimin Anggap Ajakan Islah PKNU tak Serius

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Muhaimin Iskandar
Foto: M Syakir/Republika
Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Dewan Pengurus Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menganggap ajakan islah dari Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) tidak serius. ''Saya belum percaya sepenuhnya pada PKNU karena Idham Kholid (Sekjen PKNU) bisa saja islah, tapi Anam (Choirul Anam, Ketua Umum PKNU) tidak,'' kata Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar, di Surabaya, Rabu (9/6).

Pada dasarnya, Muhaimin mendukung setiap usaha islah baik yang ditawarkan kubu PKB Pro-Gus Dur maupun PKNU. Namun, dia tidak mau dibohongi. ''Setiap usaha islah, kami dukung, tapi jangan palsu. Seperti PKNU itu, satu bicara setuju islah, tapi yang satu tidak,'' kritiknya usai berbicara dalam acara Hari Lahir ke-50 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Oleh karena itu, Muhaimin tidak mudah menerima ajakan islah oleh dua pihak yang berseberangan dengan dirinya. ''Saya lihat dulu, seperti apa islah yang mereka tawarkan,'' ujar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu.

Meskipun demikian, dia tidak melarang kadernya menghadiri deklarasi islah PKB Pro-Muhaimin, PKB Pro-Gus Dur, dan PKNU yang digagas Lukman Edy di Surabaya, Kamis (10/6).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement