REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ratusan anggota Jamaah Anshoruttauhid (JAT) berunjuk rasa di depan Mabes Polri Jakarta, Jumat (11/6). Sekitar lima ratusan anggota Polda Metrojaya dan Polres Jakarta Selatan pun berjaga-jaga di depan halaman Mabes Polri.
''JAT menolak keras jika dikaitkan dengan jamaah teroris,'' tulis salah satu spanduk yang diusung pengunjuk rasa. Spanduk tersebut juga berisi pesan kepada masyarakat bahwa konsep jihad yang diusung JAT adalah dalah rangka amar makruf nahi munkar untuk melakukan pembasmian penyakit masyarakat.
Pengunjuk rasa juga mengutuk keras aksi datasemen khusus 88 yang telah menutup markas mereka dan menangkap beberapa anggota JAT yang dijadikan tersangka. ''Markas itu untuk pengajian. Untuk melakukan pemikiran-pemikiran tentang islam,'' teriak salah satu orator demonstrasi tersebut.
Selain itu, pengunjuk rasa pun mengatakan telah terjadi kriminalisasi terhadap lembaganya sebagai tempat teroris. Mereka pun mengkhawatirkan bahwa datasemen khusus 88 akan menangkap Amir JAT, Abu Bakar Ba'asyir, dalam waktu dekat. ''Kami khawatir setelah ini Densus akan menangkap Abu Bakar Ba'asyir,'' katanya.