REPUBLIKA.CO.ID, LOUSIANA, AS--Penanganan tumpahan minyak British Petroleum (BP) di Teluk Meksiko diperkirakan akan menjadi agenda pembicaraan pertemuan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama dan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, Sabtu (12/6) waktu setempat.
Kedua pemimpin ini akan membahas krisis yang kini menjadi sumber kemarahan separuh warga dunia. Situasi itu memicu tekanan politik beragam pihak di kawasan Atlantis yang menderita akibat tumpahan minyak.
BP merupakan perusahaan energi raksasa milik Inggris. Kini, BP menjadi target kritikan di Gedung Putih akibat tumpahan minyak perusahaan ini yang terjadi beberapa waktu lalu. Bahkan, Gedung Putih pun mengancam akan membuat BP membayar dua kali lipat atas kejadian tersebut.
Untuk menyelamatkan perusahaan itu, Cameron dan kanselirnya George Osborne diminta sejumlah kalangan untuk membela perusahaan tersebut. Terutama menghadapi sejumlah tuntutan yang telah disiapkan pemerintah Amerika, baik secara pidana ataupun perdata.
“Perdana menteri telah berbicara dengan pemimpin BP, Carl Henric. Kondisi BP sebagai sebuah perusahaan yang kuat dan stabil kini menjadi kepentingan bersama,” ujar seorang juru bicara pemerintahan Inggris.
Sementara itu, dalam sebuah situs resmi, Gedung Putih menyatakan ada banyak topik yang akan dibicarakan Obama dan Cameron. Masalah tumpahan minyak BP di Teluk Meksiko hanya satu dari sejumlah isu yang akan dibahas.