REPUBLIKA.CO.ID,MAMUJU--Sekretaris Jenderal PP Nasional Demokrat (Nasdem), Syamsul Ma`arif menilai penerapan aspek hukum di Indonesia masih sangat mengecewakan karena penegak-penegak hukum tidak memiliki konsistensi melakukan proses hukum secara jujur dan benar.
"Penegak hukum kita tak konsistensi dalam melakukan proses hukum secara adil, sehingga dampaknya menimbulkan krisis kepercayaan dari rakyat terhadap penegakan supermasi hukum di negeri ini," kata Syamsul di Mamuju, Minggu, usai menggelar acara sosialisasi Nasional Demokrat.
Krisis kepercayaan penegakan supermasi hukum itu, kata dia, akibat proses hukum itu tidak dilakukan jujur dan adil sehingga negeri ini membutuhkan kader-kader bangsa yang memiliki mental kuat untuk membangun bangsa ini lebih baik.
"Kita bisa melihat bagaimana kondisi bangsa saat ini yang kian terpuruk seperti banyaknya aparat hukum seperti Jaksa, Polisi banyak yang terlibat kasus korupsi, sehingga menimbulkan krisis kepercayaan dari rakyat," ucap politisi senior Partai Golkar itu.
Tujuan hukum di negeri ini sebenarnya sudah sangat jelas yakni melakukan proses hukum secara jujur dan adil, tetapi, yang terjadi adalah proses hukum itu tidak berjalan sebagaimana mestinya.
"Sama halnya dengan pegawai pajak yang melakukan korupsi pajak untuk kepentingan oknum-oknum tertentu, tanpa mememikirkan bahwa koleksi hasil pajak itu untuk menjadi anggaran negara untuk kepentingan rakyat. Jika begini kondisinya, jelas proses penegakan hukum tidak berjalan sebagaima mestinya," kata dia.
Syamsul mengatakan, para anggota DPR maupun tokoh-tokoh nasional lainnya yang tergabung dalam Nasdem diberikan amanah untuk menitip pesan rakyat yakni mengawal segala bentuk proses hukum itu dilakukan secara adil. "Kita banyak berharap, proses pengkaderan Nasdem ini sangat mulia untuk membentuk mental diri sendiri untuk kepentingan bangsa," ucapnya.