Rabu 16 Jun 2010 00:57 WIB

Panja Peningkatan Daya Saing Dibentuk Usai Reses

Rep: C15/ Red: Budi Raharjo
Tumpukan peti kemas di pelabuhan, ilustrasi
Foto: M Syakir/Republika
Tumpukan peti kemas di pelabuhan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Panitia Kerja (Panja) Peningkatan Daya Saing dalam implementasi berbagai perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) baru dapat terbentuk setelah reses lantaran banyaknya persiapan yang harus dilakukan. Demikian ucap Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima.

Dia mengatakan, saat ini DPR masih mencermati kerangka acuan pelaksanaan dalam peningkatan daya saing. ''Pekerjaan rumahnya banyak, infrastruktur, bunga bank, pungutan tak resmi, sampai energi. Belum lagi masalah sektoral di komoditas masing-masing,'' jelasnya di Jakarta, Selasa (15/6).

Aria mengatakan, panja ini akan memiliki target yang terukur dan nyata dalam mengawasi program peningkatan daya saing dari pemerintah. Dalam tiap masa persidangan, dia mengungkapkan, akan ada hasil kongkrit berupa rekomendasi yang dibawa ke tingkat komisi. Selanjutnya, rekomendasi itu akan menjadi dokumen politik DPR. ''Kita akan mengambil seluruh indikator dan menganalisisnya,'' ujarnya.

Menanggapi pesimisme sejumlah kalangan mengenai posisi tawar panja di hadapan pemerintah, Aria mengakuinya. Dia mencontohkan soal rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang justru dipolemikkan. ''Padahal harga listrik kita termahal di ASEAN, ini melemahkan daya saing kita,'' sesalnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement