Rabu 23 Jun 2010 04:32 WIB

Motakki: Resolusi PBB Politik Sia-sia Bagi AS

Manouchehr Mottaki
Manouchehr Mottaki

REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN--Menteri Luar Negeri Iran, Manouchehr Mottaki, Senin mengatakan, penerbitan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) tentang Iran adalah politik sia-sia bagi Amerika Serikat. Mottaki yang berbicara di Special News Talk pada Saluran 2 IRIB siaran pukul 20:30 wakty setempat, merujuk pada kekalahan besar Barat dalam mengeluarkan resolusi yang menekankan "Barat, yang dipimpin AS, telah berusaha membuktikan klaim tanpa alasan selama bertahun-tahun, tak bisa membuktikan bahkan sebagian saja, dalam rangka menghalangi jalan bagi program nuklir Iran untuk keperluan damai."

Dia menambahkan, "Dalam kasus resolusi-resolusi sebelumnya hanya ada satu suara negatif, yakni Qatar, sedangkan pada kasus sekarang jumlah tersebut meningkat menjadi tiga." Mottaki mengatakan, "Dalam sejarah Dewan Keamanan" anda tidak bisa melacak contoh demikian; dan itu menunjukkan bahwa konsensus mereka dalam membahas hal itu tak tercapai."

Diplomat tinggi Iran tersebut menambahkan, bahwa "Saya sepakat dengan Presiden Brazilia Lola yang menilai kemenangan ini lebih buruk daripada kekalahan biasa." Mottaki menegaskan bahwa Amerika tak kan mencapai apapun dari resolusi ini. "Dikeluarkannya resolusi ini dalam kenyataan adalah politik sia-sia bagi AS, karena mereka memasuki upaya-upaya bertujuan memperkenalkan diri mereka sendiri sebagai negara adidaya."

Dalam perbincangan-perbincangannya di bagai tempat menteri luar negeri Iran terus menegaskan bahwa tidak ada satupun yang menyatakan resolusi ini sebagai kemenangan. "Pada pertemuan dengan sekitar 100 rekan media mereka semua setuju bahwa Amerika dalam kenyataannya mengecek rekan-rekan mereka sendiri dengan langkah ini," kata Mottaki.

Dia mengatakan "Kami tidak menyambut dikeluarkannya resolusi itu dan sanksi-sanksi tersebut tidak mencakup sepenuhnya, tapi kami tahu bahwa pada sisi ekonomi sanksi-sanksi tersebut tidak ada artinya."

Dia menambahkan bahwa "pada hari sanksi-sanksi itu dikeluarkan kami justru menandatangani kontrak miliaran dolar di berbagai bidang."

sumber : ant/IRNA-OANA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement