Senin 28 Jun 2010 05:19 WIB

Israel, Negara Pemusnah Bangsa Palestina!

Rep: Hiru Muhammad/Reuters/ Red: Budi Raharjo
Seorang penduduk Gaza duduk termenung, ilustrasi
Foto: www.telegraph.co.uk
Seorang penduduk Gaza duduk termenung, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,CARACAS--Negara yang satu ini pantas mendapatkan julukan pemusnah bangsa Palestina. Ya, dia adalah Israel. Negara zionis itu mendapatkan julukan pemusnah bangsa oleh Presiden Venezuela Hugo Chavez.

Chaves berang melihat ulah negara Yahudi itu karena menyerang jalur Gaza tahun 2009 sebagai tindakan pemusnahan massal. Israel juga dianggapnya sebagai perpanjangan tangan aksi kekerasan yang dilakukan Amerika Serikat. ''Ini ancaman bagi kita semua,'' tegasnya ketika menerima kunjungan Presiden Syria Bashar al-Assad.

Chavez mendukung upaya damai yang dilakukan Syria dalam memperoleh kembali dataran tinggi Golan yang dicaplok Israel 1967. ''Wilayah itu suatu saat akan kembali dikuasai Syria. Tentu saja dengan jalan damai karena kami tidak menghendaki perang,'' katanya.

Pemimpin berhaluan sosialis itu juga menyebutkan suatu saat negara seperti Israel akan 'kembali kepada tempatnya.' Namun, Chavez tidak menyebutkan lebih lanjut maksud ungkapannya tersebut.

Pekan lalu Israel telah mengendurkan blokade terhadap jalur Gaza dengan mengizinkan masuk sejumlah barang kebutuhan pokok, kecuali senjata dan bahan terkait. kebijakan itu dikeluarkan setelah negara zionis tersebut melakukan penyerangan terhadap bantuan kemanusiaan di perairan Gaza Mei silam.

Sedangkan Assad sendiri yang melakukan perjalanan langka ke Amerika Latin, tiba di Venezuela Jumat lalu. Venezuela adalah negara pertama yang dituju selain Brasil, Argentina, dan Kuba. Kunjungan Assad tidak terlepas sebagai upaya memulihkan industri minyak dalam negerinya dan pertaniannya yang mengalami penurunan. Assad berharap kunjungan itu akan memperoleh dukungan dari warga Syria di kawasan ini dan Brasil yang ekonominya paling kuat di kawasan ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement