Selasa 29 Jun 2010 07:05 WIB

Quraish Shihab Yakin Ibu Ainun Hidup Sempurna

Rep: ikh/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Cendikiawan muslim Prof Quraish Shihab yakin bahwa mantan Ibu Negara Hasri Ainun Habibie sudah mengalami kehidupan yang sempurna. Hal itu karena beliau telah mencurahkan perhatian dan memiki kepekaan yang tinggi, sehingga fungsi kehidupan telah dilaksanakan. "Pasti Allah tidak akan menyianyiakan," kata Quraish.

Hal itu disampaikan ketika memberikan tausyiah dalam pengajian dan pembacaan doa tahlil bagi almarhumah Ibu Hasri Ainun Habibie, di kediaman BJ Habibie, Senin (28/6). Pengajian itu bertepatan dengan 40 hari setelah meninggalnya Ibu Hasri Ainun Habibie pada 22 Mei 2010 lalu. Pengajian dihadiri oleh ratusan jemaah, kerabat, dan keluarga.

"Hidup dan mati dalam bahasa Al-Qur'an berbeda dengan hidup dan mati menurut kedokteran," kata Quraish. Dia mengatakan, kedokteran memandang kematian dengan berhentinya denyut jantung dan berhentinya fungsi otak. Sedangkan Al-Qur'an menyebut kematian sebagai tidak berfungsinya sesuatu sesuai dengan tujuan penciptaannya.

Quraish mengatakan, hidup ditandai oleh tiga hal, yaitu gerak, pengetahuan, dan rasa atau kepekaan. "Dalam bahasa Al-Qur'an, orang yang telah meninggalkan dunia dan telah melaksanakan fungsinya dengan baik, dinamai telah berada dalam hidup sempurna," kata Quraish. Beliau yakin Ibu Habibie telah mengalami hidup sempurna.

"Siapa yang mengenal wujudnya Yang Mulia Allah, pasti hidupnya sempurna," kata Quraish. Dia menambahkan, seseorang yang tidak ingin bergerak bebas sesuai dengan tuntunan Illahi itu adalah orang yang mati. Kematian, lanjut Quraish, sesungguhnya adalah kenikmatan. Kesempurnaan manusia baru tercapai setelah wujudnya meninggalkan bumi, seperti anak ayam keluar dari cangkang telur.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement