Rabu 30 Jun 2010 07:29 WIB

Golkar Belum Akan Tindak Kadernya di Nasdem

Partai Golkar
Foto: .
Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan saat ini hanya bisa memberikan pencerahan kepada anggota Partai Golkar yang menjadi anggota Nasional Demokrat (Nasdem) dan tidak bisa memberikan tindakan tegas. "Nasdem bukanlah produk partai Golkar. Jadi saat ini tugas kami hanyalah memberikan penjelasan kepada kader bahwa Nasdem berbeda dengan ormas (Organisasi massa) Underbow Golkar lainnya seperti SOKSI, MKGR dan Kosgoro karena mereka pendiri Golkar," katanya di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, Nasdem didirikan setelah musyawarah nasional Partai Golkar VIII di Riau, dimana pendirinya adalah calon ketua umum partai Golkar yang tidak terpilih dalam munas tersebut. "Hal ini tentu ada unsur politiknya," kata Idrus.

Hingga kini pihaknya tidak bisa memberikan tindakan tegas terhadap anggota partai Golkar yang masuk dalam ormas tersebut. Ia menambahkan, pernyataan keras yang diberikan kepada Nasdem tersebut karena adanya indikasi ormas ini menjadi partai politik.

Idrus juga membantah anggapan bahwa Partai Golkar khawatir dengan munculnya Nasdem tersebut. "Tidak, Nasdem bukan faktor penentu," katanya.

Sebelumnya Idrus memberikan pernyataan keras kepada para anggota Partai Golkar yang menjadi anggota Nasional Demokrat. Idrus meminta agar para kader Golkar yang menjadi anggota Nasdem keluar dari ormas tersebut.

Sementara itu Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono sebelum ini mengungkapkan bahwa tidak ada kepanikan dan kekhawatiran dalam tubuh Golkar.

"Penegasan Sekjen Idrus Marham soal Nasdem yang disampaikan beberapa waktu lalu itu sama sekali tidak mencerminkan kekhawatiran partai atas eksistensi ormas tersebut," katanya.

sumber : Ant
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement