REPUBLIKA.CO.ID,PARIS--Hari Selasa (29/06), mantan diktator Panama, Manuel Noriega membantah melakukan pencucian uang obat terlarang kepada pengadilan Prancis. Noriega mengatakan, dirinya adalah korban konspirasi Amerika Serikat.
Jendral berusia 76 tahun ini mengatakan akan menunjukkan dokumen yang membuktikan ia tidak bersalah. Noriega menggambarkan dirinya sebagai tentara profesional dalam memerangi perdagangan narkoba di Panama selagi berkuasa. Tuduhan kolaborasi dengan kartel narkoba Kolombia ditolaknya mentah- mentah.
Noriega berada di pengadilan Prancis atas tuduhan pencucian uang obat terlarang Kolombia di bank Prancis. Amerika Serikat menyerahkan Noriega ke Prancis akhir April tahun ini.
Pada tahun 1999, Prancis menjatuhkan hukuman in absentia sepuluh tahun penjara untuk pencucian uang obat terlarang. Karena Noriega tidak hadir dalam pengadilannya, ia berhak mendapatkan pengadilan ulang.