REPUBLIKA.CO.ID, LAHORE--Kepolisian di seluruh Pakistan bersiaga setelah terjadi satu serangan bom bunuh diri Kamis malam di sebuah tempat keramat umat Islam Sufi di kota Lahore.
Pengamanan ditingkatkan di Lahore dan di berbagai tempat keramat bagi umat Islam Sufi di seluruh Pakistan, setelah 42 orang tewas di tempat keramat Data Darbar hari Kamis malam.
Para demonstran melakukan unjuk rasa di luar kompleks keramat itu, mereka marah atas pengamanan yang menurut mereka sangat lemah. Demonstrasi-demonstrasi yang lebih luas berlangsung seusai sholat Jumat.
Makam yang populer ini menyimpan tulang belulang seorang sufi asal Persia, Abul Hassan Ali Hajvery. Tempat keramat ini dikunjungi ratusan ribu orang setiap tahun baik dari kalangan Suni maupuan Syiah Islam.
Dua ledakan bom ini memecah taman terbuka di dalam kompleks pemakaman keramat tersebut.
Dua bom bunuh diri
Regu penyelamat harus merangkak ke atas reruntuhan bangunan ketika membawa para korban keluar.
Pelaku bom bunuh diri yang pertama menyerang daerah bawah tanah, tempat para peziarah tidur dan mempersiapkan diri untuk sholat, demikian menurut aparat Pakistan.
Sementara orang-orang lari menyelamatkan diri karena bom yang pertama, pelaku pemboman kedua meledakkan bom di lantai atas.
Para pelaku pemboman diperkirakan menggunakan peralatan yang dijejali lahar atau gotri untuk memaksimalkan dampak serangan mereka.
Seorang penjaga keamanan di makam keramat itu menggambarkan situasi akibat pemboman itu sangat mengenaskan.
"Pemandangannnya sangat mengenaskan," kata Mohammad Nasir. "Mayat bergelimpangan di sana sini dan dibanjiri darah serta suara tangisan orang-orang."