Rabu 07 Jul 2010 01:56 WIB

Lonjakan Impor Dua Komoditas Tekstil Matikan Lima Pabrik

Rep: C15/ Red: Budi Raharjo
Pohon kapas
Pohon kapas

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Lonjakan volume impor benang kapas selain benang jahit dan kain tenunan dari kapas telah mencederai industri dalam negeri hingga lima pabrik lokal mati. Menurut Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat, cedera pada industri lokal itulah yang menyebabkan pihaknya mengajukan penyelidikan safeguard untuk dua komoditas tekstil tersebut.

''Volume impor benang kapas selain benang jahit pada tahun ini mengalami kenaikan sebesar 200 persen dibanding 2007. Sementara untuk kain tenunan dari kapas mengalami kenaikan sebesar 30 persen selama 2008-2009," jelasnya ketika dihubungi, Selasa (6/7).

Ade mengatakan, benang kapas selain benang jahit banyak diimpor dari Pakistan dan India. Sementara untuk kain tenunan dari kapas paling banyak diimpor dari Korea, Cina, India, dan Pakistan. ''Injury-nya karena terjadi penumpukan barang dan juga terjadi pengurangan jam kerja tenaga kerja, ditambah lagi kenaikan TDL, jadi ini berbahaya dan biaya produksi bisa lebih mahal, maka dari itu, kita harus mengambil ancang-ancang,'' jelasnya.

Jika dibiarkan, Ade mengatakan, akan banyak industri dalam negeri yang menderita dan terpaksa tutup. "Bahkan pada tahun ini, sudah ada yang berencana untuk tutup, tapi saya tidak bisa kasih tahu nama perusahaannya dan berapa banyak," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement