Rabu 14 Jul 2010 02:54 WIB

Konfederasi Parpol Bisa Meniru Fusi PPP

Rep: Indira Rezkisari/ Red: Budi Raharjo
Konfederasi parpol, ilustrasi
Konfederasi parpol, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Partai Demokrat memilih menunggu konsep konfederasi yang disodorkan PAN sebelum menanggapi wacana tersebut. ''Partai Demokrat bersikap wait and see,'' ujar Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua di Jakarta, Selasa (13/7).

Menurut Max, wacana konfederasi partai dipandangnya sebagai bukan ide yang buruk. Berdasarkan pembicaraan dia dengan Ketua DPP PAN, Bima Arya, konfederasi usulan PAN diadakan untuk menampung potensi suara rakyat yang tidak dapat terwakilkan bila partai kecil tidak lolos ambang batas parlemen.

Keinginan PAN yang dibarengi dengan harapan agar revisi UU Pemilu menyertakan konfederasi lantas dikatakan Max belum tentu terwujud. Selain bertentangan dengan konstitusi, dia menyimpan preseden bahwa konfederasi belum tentu perlu dituangkan dalam UU Pemilu. ''Contohnya PPP yang terbentuk dari konfederasi partai-partai seperti Parmusi, itu dibentuk tidak memakai undang-undang,'' ujarnya.

Preseden PPP, dinilai Max, bisa menjadi contoh bagi PAN dan 17 partai yang tidak lolos ambang batas parlemen. Upaya penggabungan melalui komitmen bersama tersebut juga dianggap lebih mudah terwujud. ''Yang penting komitmennya,'' tegasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement