Kamis 15 Jul 2010 03:20 WIB

Konfederasi Dianggap Akal-akalan Parpol Kecil

Rep: Yasmina Hasni/ Red: Budi Raharjo
Andrinof Chaniago
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Andrinof Chaniago

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ide untuk memasukkan aturan penggabungan partai politik dalam bentuk konfederasi pada revisi Undang Undang pemilu, dianggap akal-akalan parpol kecil dan parpol yang berada di garis batas. Hal tersebut diwacanakan oleh parpol kecil untuk menyiasati parliamentary treshold (PT) yang diusulkan bakal naik menjadi 5 persen.

Demikian dikatakan pengamat politik, Andrinof Chaniago, kepada Republika, Rabu (14/7). Padahal, menurutnya, PT merupakan cara penyederhanaan jumlah partai di DPR. Namun, cara tersebut membuat partpol kecil dan parpol yang berada di ambang batas kehilangan hak suara maupun hak kursinya di parlemen. ''Karena itu mereka berusaha membuat PT menjadi semu dengan usulan konfederasi,'' katanya.

Kebijakan PT minimal 5 persen, kata Andrinof, telah membuat partai-partai kecil dan ambang batas tersebut merasa cemas akan terlempar dari parlemen. Maka, dengan membuat aturan penggabungan tanpa meluberkan nama partai dalam bentuk konfederasi, jelas akan membuat partai-partai itu tetap memiliki suara dan kursi meskipun hitungannya hanya setengah atau seperempat kursi saja. Bagaimanapun, lanjutnya, parpol-parpol tersebut akan tetap memiliki akses dalam pengawasan dan anggaran.

Sementara, Andrinof menjelaskan, parpol besar di DPR sudah pasti menolak usulan konfederasi itu. Karena presentase partai-partai macam PDIP maupun Partai Demokrar lebih besar. ''Wajar kalau menolak karena dia akan kehiangan kenikmatan yang sudah didapatkan,'' ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement