Jumat 16 Jul 2010 05:16 WIB

PSI Berencana Gabung ke Partai Lain

Rep: rahmat santosa basarah/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Partai Sarikat Indonesia (PSI) tengah mempertimbangkan untuk bergabung dengan partai lain yang lolos electoral treshold.

''Untuk membahas masalah ini, maka kita akan bicarakan dengan seluruh DPD di Indonesia pada Rapimnas ini,'' tandas Ketua Umum PSI Rahardjo Tjakraningrat pada wartawan di sela acara Rapimnas PSI dan konsolidasi pimpinan dan anggota DPRD PSI, di Jakarta, Kamis (15/7).

Rahardjo mengatakan kemungkinan besar PSI akan bergabung dengan partai yang memiliki idiologi yang sama. ''Seandainya harus bergabung kita akan memilih partai yang memiliki idiologi yang sama, cita-cita dan perjuangan yang sama untuk rakyat,'' ungkapnya. Rahardjo tidak menyebutkan secara pasti nama partai tersebut. Yang jelas, kata Rahardjo, parpol itu bisa saja partai yang berbasis nasional ataupun religius.

Menyinggung soal UU pemilu, terutama terkait dengan penetapan angka ET yang cenderung berubah-ubah, ia sependapat jika ada UU pemilu yang berlaku permanen sehingga nantinya tidak ada lagi penetapan angka ET sesuai pesanan partai besar yang berkuasa. ''Di era demokrasi, apa gunanya angka ET dirubah terus. Kalau memang ingin mengurangi partai biarlah berjalan alami. Atau kalau memang partai ini ingin sedikit, maka lebih baik buat saja dekrit untuk menentukan jumlah partai,'' katanya.

Rahardjo juga mengungkapkan prihal rencana pengunduran dirinya dari kepemimpinan di PSI. Menurut dia, pihaknya akan lebih berkonsentrasi memimpin ormas Syarikat Islam, yang merupakan ormas yang melahirkan partai tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement