REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA--Perdana Menteri Australia, Julia Gillard, menyatakan negaranya akan segera menggelar pemilu pada 28 Agustus mendatang. Menurut ABC News yang mengutip sumber orang dekatnya di Partai Luruh, Gillar akan segera menghadap Presiden Australia Quentin Bryce di Canberra besok pagi untuk meminta izin penyelenggaraan pemilu.
Gillar diunggulkan dalam sejumlah jajak pendapat. Namun dukungan sedikit meredup menyusul aneka kebijakannya yang sensitif di bidang ekonomi, sumber daya alam, perubahan iklim, dan kebijakan imigrasi.
Gillard menjanjikan pajak pertambangan 30 persen jika terpilih, yang akan menyumbang 10,5 miliar dolar Australia ke kantong negara pada 2012. Namun pihak oposisi menyatakan pajak itu semestinya bisa lebih, mengingat banyak perusahaan pertambangan mengalami surplus pada 2013.