REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar akan membuka islah secara terbuka dengan kader pro Almarhum KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, termasuk dengan Yenny Wahid.
"Kami membuka islah bagi siapa pun yang sempat berseberangan dengan kami, termasuk Yenny Wahid," katanya di sela-sela acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKB di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Rabu petang.
Namun, lanjut dia, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi bagi orang yang ingin bergabung dengan PKB yang tengah dipimpin olehnya, yakni mau untuk bergabung, memiliki mutu intelektual dan mentalnya, serta mengerti akan kewajibannya dalam partai. "Kalau semua ini bisa dipenuhi, maka kami dengan senang hati akan menerimanya," tuturnya.
Ia juga mempersilakan Yenny Wahid untuk bergabung dalam PKB yang tengah dipimpinnya itu, namun harus memenuhi tiga syarat tersebut. "Mau atau tidak, itu terserah Yenny. Kita terbuka kok. Yang penting tiga syarat bisa dipenuhi," ujarnya.
Saat ini, lima orang kader Partai Kebangkitan Bangsa pro almarhum KH Abdurrahman "Gus Dur" Wahid bergabung dalam struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat PKB yang dipimpin Ketua Umum Muhaimin Iskandar. "Kami akan meresmikan lima orang yang berseberangan dengan kami selama ini dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKB," katanya.
Menurut dia, kelima orang kader PKB pro Gus Dur tersebut akan masuk dalam struktur DPP PKB dan menggantikan pengurus sebelumnya yang dianggap kurang aktif. "Saat ini kepengurusan DPP PKB berjumlah 40 orang. Lima orang tersebut di antaranya Muhidin, Muamir Muinsyam, Munif Huda dan beberapa orang kiai," katanya.
Selain akan meresmikan lima kader PKB pro almarhum Gus Dur tersebut, dalam Mukernas PKB tersebut dewan ideologi PKB akan merumuskan pemikiran-pemikiran Gus Dur disatukan dengan landasan berpolitik PKB serta mengevaluasi para pengurus DPP PKB.
Dalam acara Mukernas itu tampak hadir sejumlah pimpinan partai lain seperti Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Sekjen Golkar Idrus Marham dan Ketua DPP Partai Hanura Yuddy Chrisnandi serta dari PAN diwakili Patrialis Akbar yang juga Menteri Hukum dan HAM.