REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA--Polisi hingga kini belum berani memastikan penyebab kematian Kepala Biro Kompas Wilayah Kalimantan, Syaifullah. Kepala Kepolisian Resor Balikpapan, Ajun Komisaris Besar Aji Rofik, dihubungi dari Samarinda, Senin (26/7) siang, menyatakan, polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab kematian Syaifullah.
"Kami masih terus melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi yang pertama kali menemukan korban," ungkap Aji Rofik. Saksi yang telah dimintai keterangan, kata Aji Rofik, yakini Wahyu dan Tri Widodo. Kedua orang itu adalah rekan Syaifullah yang pertama kali menemukan korban meninggal bersama dua petugas keamanan Perumahan Balikpapan Baru.
Selain telah memeriksa empat orang saksi kami juga melakukan olah tempat kejadian perkara, ungkapnya. "Sejauh ini kami belum belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban. Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuhnya, sehingga dugaan sementara, kemungkinan korban meninggal akibat riwayat penyakit yang dideritanya," kata Kepala Kepolisian Resor Balikpapan itu.
Tunggu Otopsi
Untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian Kepala Biro Kompas Wilayah Kalimantan tersebut, polisi akan melakukan otopsi. "Kami masih menunggu pihak keluarga korban yang saat ini masih dalam perjalanan dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan," katanya.
Dokter forensik yang akan melakukan otopsi, kata dia, yakni dr. Irene juga sudah menuju ke Rumah Sakit Bhayangkara, Balikpapan. Kepala Biro Kompas Wilayah Kalimantan Syaifullah (43) ditemukan meninggal di rumahnya di Kompleks Perumahan Balikpapan Baru Blok S2 No. 7 dengan kondisi sebagia tubuh membiru dan mulut berbusa pada Senin pagi, sekitar pukul 09.00 WITA.