Selasa 27 Jul 2010 02:39 WIB

Gagal Temui Dirut PLN, Ratusan Korban SUTET Kecewa

Rep: Ina Febriani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta--Ratusan warga yang tinggal dibawah penghantar listrik utama, saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) asal Tasikmalaya kecewa lantaran gagal bertemu direktur utama PLN, Dahlan Iskan, Senin (26/7). Warga dari enam kecamatan di Tasikmalaya ini juga kesal karena pihak PLN tak kunjung menerima mereka untuk menyelesaikan kasus sutet yang telah merugikan mereka.

Bahkan, mereka berencana menginap di kantor PLN Pusat, Jl. Trunojoyo, Jakarta Selatan. ''Kami akan menginap hingga bertemu Bapak Dahlan,'' tegas seorang orator siang hari itu.

Pihak PLN yang melakukan pembicaraan singkat dengan warga hanya mau menerima lima belas orang. Namun entah karena alasan apa, warga yang diminta masuk ke kantor berkurang menjadi lima orang.

Pengurangan itu pun memicu kemarahan. Warga berteriak-teriak mengatakan bahwa gedung PLN juga milik rakyat. ''Kami tidak akan anarkis! Warga Tasikmalaya tidak anarkis! Kami tidak mungkin merusak fasilitas gedung ini!'' teriak warga.

Pihak PLN yang menerima warga siang itu di balik pagar, Ali Sabana, berdalih bahwa ruang rapat sedang digunakan, sehingga tidak dapat menerima warga banyak ''Kami mohon maaf karena hanya dapat menerima masuk lima orang. Tak ada ruang," tukasnya.

Kordinator aksi, Dadang Suparna, mengungkapan warga enam kecamatan di Tasikmalaya sudah lama merasakan dampat keberadaan SUTET di lingkungan mereka. ''Sudah banyak (warga) yang terkena stroke, kalau hujan tanah juga menyemburkan api,'' terangnya.

Hingga kini, ratusan warga Tasikmalaya masih berorasi menunggu kesepakatan dan sejumlah ganti rugi dari PLN. Bahkan sejumlah warga mengancam jika tidak ditanggapi, maka sesuai dengan keputusan bupati Jawa Barat, mereka akan merobohkan tiang-tiang jaringan SUTET tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement