REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Setelah terkesan bungkam dan membiarkan rumors beredar, pigak manajemen British Petroleum akhirnya buka suara soal rencana mundurnya CEO mereka, Tony Hayward. Menurut keterangan resmi perusahaan ini, Hayward bakal mundur per 1 Oktober dan digantikan pimpinan BP Amerika Serikat, Robert Dudley. Perusahaan ini juga mengkonfirmasi, mundurnya Hayward tak akan berpengaruh pada komitmen 32,2 miliar dolar AS yang harus dibayarkan perusahaan ini untuk mengatasi dampak tumpahan minyak di Teluk Meksiko.
Dalam pernyataan perusahaan mengatakan, keputusan dibuat dengan kesepakatan bersama. Perusahaan akan merekomendasikan Hayward, 53 tahun, untuk posisi dewan non-eksekutif di perusahaan patungan BP dengan Rusia.
"Dewan BP sangat sedih kehilangan seorang CEO yang sukses selama sekitar tiga tahun dalam mendorong kinerja perusahaan itu begitu luas dan sepatutnya dikagumi," Ketua BP Carl-Henric Svanberg mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Svanberg mengatakan ledakan Macondo baik pada platform Horizon Deepwater yang dijalankan oleh BP di Teluk Meksiko telah menjadi pukulan berat bagi perusahaan. Namun ia memastikan bisnis BP tak akan terguncang.
"BP tetap menjadi bisnis yang kuat dengan aset yang baik-baik saja, dan tetap berperan penting dalam memenuhi kebutuhan energi dunia," katanya. "Tapi itu akan menjadi perusahaan yang berbeda ke depan, membutuhkan kepemimpinan baru yang didukung oleh pemerintahan yang kuat dan papan sangat terlibat."
Svanberg menjelaskan Dudley, 54 tahun, yang diusir dari Rusia setelah pertempuran dengan para pemegang saham dalam usaha bersama TNK-BP merupakan operator "kuat dalam situasi paling sulit."