REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Penolakan terhadap usulan rumah aspirasi kian meluas. Ketua Umum DPP Hanura, Wiranto, dengan tegas menolak usulan tersebut.
Usulan yang diutarakan Wakil Ketua BURT, Pius Lustrilanang, itu agar setiap anggota menerima dana rumah aspirasi sebesar Rp 200 juta, dipandang Wiranto hanya menyakiti hati rakyat. ‘’Rakyat masih susah, layak tidak kalau biaya untuk mereka dikurangi lagi demi ini,’’ tanyanya di Jakarta, Senin (2/8).
Wiranto menyarankan agar anggota DPR memanfaatkan jaringan mereka di daerah untuk melakukan penyerapan aspirasi. Sembari bergurau, dia menyuruh anggota dewan menempeli rumah mereka di daerah dengan stiker rumah aspirasi. ‘’Hanura melarang anggotanya membangun rumah aspirasi,’’ tegasnya.
Rumah aspirasi merupakan praktik yang banyak diterapkan anggota parlemen di luar negeri. Lewat rumah itu proses penyerapan aspirasi berjalan, begitu pula dengan pendidikan politik bagi masyarakat. Di Indonesia bukan hanya DPR yang ingin membangun rumah aspirasi. Anggota DPD pun berencana menjadikan kantor perwakilan mereka sebagai rumah aspirasi.