Selasa 17 Aug 2010 01:03 WIB

Hakim Bantah Terima Rekaman Pembicaraan Ade Rahardja-Ary Muladi

Rep: Indah Wulandari/ Red: Budi Raharjo
Anggodo Widjojo
Anggodo Widjojo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Masalah keberadaan rekaman percakapan antara Deputi Penindakan KPK, Ade Rahadja, dengan Ary Muladi mencuat lagi di persidangan Anggodo Widjojo. Hakim pun menyatakan rekaman berupa call data record (CDR) belum diterima.

Padahal Mabes Polri sebelumnya sudah mengklaim telah menyerahkan CDR itu kepada pengadilan. ''Sampai sekarang tidak ada, dan majelis tidak bisa menerima barang bukti di luar persidangan,'' ungkap hakim ketua Tjokorda Rai Suamba di Pengadilan Tipikor, di Jakarta, Senin (16/8).

Tjokorda pun kemudian mempertanyakan keberadaan barang bukti tersebut ke tim Jaksa Penuntut Umum (JPU). Ternyata JPU belum menerima tanggapan dari Mabes Polri mengenai barang bukti yang diklaim dimiliki Polri itu. ''Kami juga sampai saat ini belum menerima jawaban dari Mabes Polri,'' jelas jaksa Suwarji.

Rekaman Ade Rahardja dan Ary Muladi ini pertama kali diminta oleh pengacara Anggodo, OC Kaligis. Dia menilai rekaman itu penting dihadirkan dalam sidang karena dapat membuktikan adanya hubungan antara Ade Rahardja dan Ary Muladi

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement