REPUBLIKA.CO.ID,SUKKUR, Pakistan-–Kemarahan korban banjir di Pakistan ditunjukkan dengan memblokir jalan raya sebagai protes terhadap lambatnya pengiriman bantuan. Hal tersebut menyusul adanya hujan lebat yang menyerang perumahan darurat, pada Senin (16/8) yang diperkirakan akan meningkatkan bantuan besar internasional.
Banjir terburuk sepanjang sejarah Pakistan itu mulai terjadi lebih dari dua minggu lalu di pegunungan barat laut dan telah tersebar di seluruh negeri. Sekitar 20 juta orang dan 62.000 mil persegi (160.000 kilometer persegi) tanah atau sekitar seperlima dari negara itu telah mendapatkan dampak banjir tersebut.
Skala bencana yang telah menyuarakan keprihatinan itu bisa menggoyahkan negara, yang menjadi harapan penting bagi Amerika Serikat untuk mengalahkan al-Qaida dan Taliban. Ratusan korban memblokir jalan raya utama dengan batu dan sampah di dekat daerah Sukkur, mereka mengeluh mereka karena diperlakukan seperti binatang.
Kalu Mangiani, seorang pengunjuk rasa, mengatakan pejabat pemerintah hanya datang member bantuan makanan hanya di saat media datang. "Mereka melempar makanan ke kami, kami dianggap seperti anjing. Mereka membuat orang-orang bertengkar memperebutkan paket itu,” kata Mangiani.