Sabtu 21 Aug 2010 06:02 WIB

Presiden: Pemerintah Siap Dikritik

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan seluruh jajaran pemerintah harus siap dikritik sehingga sejumlah permasalahan yang masih ada dapat sama-sama dibenahi. Berbicara dalam buka puasa bersama dengan pimpinan lembaga negara, anggota kabinet Indonesia Bersatu II dan pejabat lainnya di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (20/8) sore, Kepala Negara mengatakan sebagai Presiden dirinya siap dikritik.

"Saya sebagai kepala negara, mulai dari saya hingga jajaran pemerintah, mari kita terima kritikan untuk bekerja lebih keras," katanya.

Sejak era reformasi 1998 hingga saat ini, menurut Presiden, banyak kemajuan yang telah dicapai oleh bangsa. Namun di sisi lain, ia mengakui bahwa masih ada bahwa kelemahan dan kekurangan antara lain korupsi, birokrasi yang belum berjalan dengan sempurna dan masalah lainnya.

Presiden mengatakan, yang dilakukan pemerintah diharapkan juga bisa diikuti oleh semua komponen bangsa agar bisa menerima kritik dan kemudian bersama-sama membenahi kekurangan serta kelemahan yang ada di berbagai bidang. "Lembaga lain juga bisa lihat dan lakukan hal yang sama, demikian juga organisasi politik, pers dan media massa, semua komponen," katanya.

Kepala Negara meminta agar semua pihak berhenti saling menyalahkan dan saling menuding. "Semua pihak dengan lapang dada menerima bahwa ada kekurangan dan bersedia memperbaiki," katanya.

Silaturahim dan buka puasa bersama yang diselenggarakan Presiden di halaman tengah kompleks Istana Presiden Jakarta itu dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Herawati Boediono. Hadir juga Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Ketua lembaga negara lainnya, para menteri kabinet Indonesia Bersatu II dan pejabat lainnya.

sumber : Ant
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement