REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekerasan yang dilakukan orang tua terhadap anaknya kembali terjadi. Kini pelakunya adalah Tiah (35), warga Jalan Pesanggrahan I, No. 72 RT 1/10, Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara. Ibu empat anak itu diduga telah melakukan kekerasan hingga tewas terhadap Meisyah (15 bulan), yang tak lain merupakan anak bungsunya.
Menurut para tetangganya, kekerasan fisik sering dilakukan Tiah kepada Meisyah. Misalnya, menjewer telinganya atau memencet hidungnya hingga berdarah. "Saya lihat pahanya sampai berwarna biru, pinggangnya bengkak. Mungkin karena dicubit," kata seorang tetangganya.
Dikatakannya, para tetangga Tiah sebenarnya sudah mengetahui kelakuan buruk Tiah terhadap anak-anaknya. Tapi, mereka tidak bisa berbuat banyak kecuali hanya menegur. "Dia kalau ditegur langsung marah dan bilang, kalau Meisyah adalah anaknya, jadi orang lain tidak bisa ikut-ikutan," katanya.
Ketua RT 01, Eforus (38) mengungkapkan hal serupa. Dia mengatakan, berdasarkan informasi dari warganya, keempat anak Tiah memang seringkali mendapatkan perlakuan kekerasan dan penganiayaan. Diceritakannya, terungkap tewasnya korban, karena ibu korban berteriak sambil menangis. "Warga mendengar kalau Tiah berteriak histeris. Begitu juga dengan tiga anak yang lainnya," jelasnya.
Saat dirinya mendatangi rumah korban, Diman sang ayah mengatakan kalau anaknya sudah tak bernyawa karena sakit. Namun jawaban sang ayah tidak dipercaya Ketua RT dan warga setempat. Sehingga mereka melaporkan ke Polsek Pandemangan.
Kanit Reskrim Polsek Pademangan, Inspektur Dua (Ipda) Suseno, mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari RT setempat terkait adanya korban yang ditemukan tewas di rumahnya dalam keadaan tidak wajar. Setelah mengetahui dari informasi warga, pihak kepolisian langsung mengamankan Tiah. Menurut Suseno, tubuh Meisyah penuh luka, hidung berdarah, kemaluan korban memar, dan paha kiri membiru. Namun pihaknya mengaku belum tahu persis siapa pelaku penganiayaan tersebut.