Kamis 26 Aug 2010 22:24 WIB

Saat Patroli, PBB tak Diberi Tahu Penduduk Kongo Ada Pemerkosaan Massal

REPUBLIKA.CO.ID, LUVUNGI--Seorang utusan khusus PBB menyatakan tentara tak dapat mencegah pemerkosaan massal terhadap lebih dari 150 wanita dan anak laki-laki di Kongo timur karena mereka tak tahu peristiwa itu terjadi. Pasukan penjaga perdamaian melewati area tersebut dua kali namun hanya diberitahu bahwa pemeberontak telah membuat blokade jalan, tuturnya.

Sekretaris Jendral PBB, Ban KI-moon, menyatakan ia 'berang' dengan serangan tersebut dan telah mengirim dua utusan khusus untuk menyelidiki. PBB juga menyerukan sesi darurat dalam Dewan Keamanan untuk mendiskusikan respon terhadap kekerasan tersebut.

Pemerkosaan itu terjadi di kota kecil Luvungi dan beberapa desa di sekitar, yang berjarak 16 kilometer dari basis pasukan perdamaian PBB, demikian menurut penuturan seorang relawan AS dan dokter Kongo.

Tim hak asasi manusia gabungan PBB mengonfirmasi dugaan pemerkosaan terhadap sedikitnya 154 orang oleh anggota milis FDLR Rwanda dan pemberontak Mai-Mai Kongo di desa Bunangiri.

Namun, petugas PBB, Roger Meece, di Kongo timur mengatakan ketika warga melaporkan tentang blokade jalan yang dibuat oleh pemberontak, mereka tak mengatakan apa pun tentang kekerasan seksual. PBB mendapat informasi tersebut sepuluh hari kemudian oleh sebuah grup bantuan kemanusiaan internasional.

Berbicara di depan jurnalis, Meece mengatakan, para penduduk desa mungkin takut terhadap ancaman pemberontak atau malu dengan stigma budaya akibat tindak perkosaan.

Namun, dari insiden itu dinilai ada kegagalan serius dalam masalah komunikasi antara pasukan perdamaian dengan penduduk lokal. Kondisi itu semakin menegaskan perlunya meningkatkan kontak antara PBB dengan rakyat sipil di area penuh kekerasan tersebut.

Kini PBB, menurut Meece, tengah menyelidiki cara untuk meningkatkan komunikasi dengan penduduk lokal. Salah satu ide adalah penduduk desa diminta mengontak basis setiap hari. Dengan demikian ada kesimpulan mendasar bila komunikasi tak dibuat satu hari saja, maka asumsi yang berlaku adalah ada masalah di kawasan tersebut dan patroli akan segera diluncurkan.

sumber : bbc/ap
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement