Sabtu 04 Sep 2010 22:29 WIB

Pekerja Tambang Terjebak di Bawah Tanah Tapi Bisa Bervideo

REPUBLIKA.CO.ID,COPIAPO, CHILE--Menteri Kesehatan Chile Jaime Manalich mengatakan 33 pekerja tambang yang terjebak di bawah tanah tidak lama lagi akan mampu berkomunikasi dengan orang yang mereka kasihi melalui video.Kemajuan teknologi memungkinkan menurunkan kabel serat optik untuk orang-orang yang berada jauh di gua tambang San Jose sejak lebih dari empat minggu lalu.

"Mereka bisa berbicara secara pribadi dengan keluarga mereka melalui layar televisi," kata Manalich seperti dikutip AFP.Tema pembicaran para anggota keluarga akan dibatasi, seperti dalam catatan tertulis yang dibaca terlebih dahulu oleh pihak berwenang untuk memastikan mereka tidak mengatakan sesuatu yang bisa memberi harapan palsu atau malah membuat putus asa.

"Contohnya, satu keluarga menulis 'kami yakin mereka akan mengeluarkanmu sebelum Hari Nasional (Chile) 18 September.' Kami meminta mereka tidak melakukan hal seperti itu," kata Manalich. Pemerintah memperkirakan penyelamatan itu embutuhkan waktu tiga sampai empat bulan untuk mengeluarkan mereka dari 700 meter di bawah bumi.

Mereka sudah diberitahu bahwa penyelamatan membutuhkan waktu lebih dari dua bulan, tapi tidak diberitahu tanggal persisnya.Manalich menegaskan, meskipun, "para pekerja tambang kami sekeras batu" dan bertahan dengan baik, secara fisik dan mental, mereka dalam cobaan berat.

Perhatian secara psikologis diberikan kepada para pekerja tambang setelah operasi penyelamatan menghadapi kendala.Pengeboran yang dimulai minggu ini untuk menyelamatkan, harus dihentikan untuk memperkokoh patahan geologis yang bisa membuat poros menjadi tidak stabil.

"Kami sudah mengebor 41 meter sejauh ini. Operasi akan dilanjutkan jam 1 pagi hari Jumat," kata Andre Sougarret insinyur kepala yang mengawasi operasi penyelamatan itu.Pengeboran kedua akan dimulai di terowongan lain dan berlaku sebagai Rencana B, untuk mencegah pengeboran menemui masalah.

Sougarret mengatakan mesin kedua harus siap sejak Minggu guna memperluas satu dari tiga lubang yang ada.Awalnya, terowongan yang lebih lebar digunakan untuk mengirim obyek yang lebih besar kepada pekerja tambang yang terjebak, tetapi pemerintah mengatakan akan mengevaluasinya untuk melihat apakah itu bisa digunakan sebagai terowongan untuk menyelamatkan mereka.

Satu tim ahli NASA berada di tambang, dekat kota Copiapo Chili utara untuk membagi ilmu dalam menjaga kesehatan orang selama isolasi jangka panjang.Tim itu mengatakan kepada pemerintah Chile supaya sebisa mungkin jujur kepada para pekerja tambang mengenai keadaan sulit itu tetapi tidak memberi mereka tanggal yang pasti kapan mereka bisa keluar dan melihat matahari lagi.

Simulasi siang dan malam juga penting, untuk memberi mereka irama mengenai keadaan sekitar yang panas dan lembab. Pemerintah Chile mengatakan NASA membantu mendirikan sistem pencahayaan untuk melakukan itu secara efektif.

Selama menunggu sampai bisa keluar dari dasar bumi, para pekerja tambang mendapat makanan, minuman, pakaian dan obat-obatan, juga hiburan seperti video dan permainan kartu.Sejak Kamis, mereka juga diberi makanan yang tepat, makanan panas dengan gizi seimbang, yang diterima dengan baik oleh beberapa penambang.

Salah satu dari tiga lubang bor berukuran sekepalan tangan digali untuk mereka sejak mereka berada di sana bulan lalu, lebih dari dua minggu sejak terjebak dalam terowongan yang ambruk pada 5 Agustus, diberi layanan interkom yang mengijinkan mereka berkomunikasi dengan anggota keluarga yang menunggui mereka.

Beberapa pekerja mulai menghadapi masalah, seperti sakit gigi, dan sakit kulit ringan akibat reaksi dari vaksin yang mereka terima minggu ini, tetapi secara keseluruhan kondisi kesehatan mereka bagus. Pekerjaan tambahan yang dilakukan adalah meneliti bagaimana menyediakan listrik dan persediaan air serta udara yang lebih baik bagi mereka.

Para pekerja tambang mendapat berkah rosario dari Paus Benedict XVI, yang diberikan kepada mereka melalui wadah seukuran jeruk bernama "paloma" (merpati) di bawah pengawasan Uskup Agung dan Kardinal Santiago Javier Errazuriz.Kardinal mengatakan, tujuan mengunjungi tambang San Jose adalah untuk mengantar rosario.  Dia juga berterima kasih atas "berkat" yang dia terima pada 22 Agustus bahwa semua pekerja tambang masih hidup dan dalam keadaan baik.

sumber : ant/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement