Senin 13 Sep 2010 03:30 WIB

Jusuf Kalla Sentil SBY Soal Joni

Rep: c13/ Red: irf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Mantan wakil presiden Jusuf Kalla mengkritik tata cara pelaksanaan open house di Istana Negara. Dia menilai, dengan pengaturan yang baik, open house dapat dilakukan tanpa menimbulkan korban jiwa.

"Saya sudah enam tahun melakukan open house, tapi tak pernah terjadi itu (korban jiwa)," ujar JK yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) tersebut di sela-sela open house yang diadakan di kediamannya di Jalan Brawijaya no 6, Jakarta Selatan, Ahad (12/8). Tiap tahun, JK membagikan hampir 200 ribu paket kepada masyarakat miskin.

Dia menjelaskan, pembagian paket tersebut dilakukan secara terorganisir. "Tapi melalui organisasi Islam, sebagian di kantor menko kesra dan sebagian di wapres," ujar Kalla yang pernah menjabat sebagai menteri koordinator kesejahteraan rakyat (menko kesra) itu. Dengan cara seperti itu, lanjutnya, tak pernah ada korban jiwa dalam open house yang dilakukannya.

Selain itu, dia menolak usulan penghentian pelaksanaan open house. "Ibarat naik motor, kalau terjadi kecelakaan, apakah semua motor dibatalkan?" tanyanya. Oleh karena itu, dia mengimbau agar penataan open house para pejabat. Open house, sambungnya, adalah salah satu sarana rakyat kecil untuk bertemu dengan pimpinan negeri ini.

Pada saat yang sama, hadir juga Wakil Presiden Boediono dalam open house JK. Kepada wartawan, Boediono hanya melempar senyum. "Kami hanya ngobrol soal Lebaran saja," ujar JK saat mengantar Wapres di depan pintu rumahnya.

Seperti diketahui, Joni Malela meninggal saat pelaksanaan open house oleh Presiden SBY di Istana Negara, Jumat (10/8). Joni meninggal akibat kehabisan napas saat berdesak-desakan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement