Jumat 24 Sep 2010 08:38 WIB

Wilders: Dubes RI Harus Ditegur

Geert Wilders
Foto: spitsnet.nl
Geert Wilders

REPUBLIKA.CO.ID,DEN HAAG--Menurut pemimpin Partai untuk Kebebasan Geert Wilders Dubes RI di Belanda harus ditegur, jika dia, atas nama pemerintahnya sendiri berkomentar negatif tentang PVV dan pemilih PVV. "Kami tidak bisa membiarkan hal ini," kata Wilders Kamis (23/09).

Wilders meminta penjelasan Menlu demisioner Maxime Verhagen dan ingin agar Verhagen memanggil Junus Effendie Habibie. Wilders mengatakan tidak akan menerima begitu saja jawaban Verhagen usai pertemuan dengan Habibie. Menurutnya Indonesia harus lebih menahan diri.

Dinilai tidak Bijaksana

Menurut Menlu demisioner Belanda, Maxime Verhagen, ungkapan Duta Besar RI di Belanda, Junus Effendi Habibie tentang pemilih PVV 'tidaklah bijaksana'. Verhagen mengatakan hari ini juga akan menghubungi Dubes RI membahas peristiwa tersebut. Demikian kata menteri dari Partai Kristen CDA Kamis (23/09) menanggapi wawancara Junus Habibie dalam surat kabar Het Financieele Dagblad.

Dalam wawancara tersebut Habibie 'sangat meragukan' kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda Oktober mendatang, jika PVV termasuk kabinet baru. "Presiden jelas tidak datang ke sini jika kabinet termasuk orang yang menyebut Islam agama terbelakang," kata Habibie. "Para pemilih Wilders mungkin menderita psikosis ketakutan," tambahnya.

Sebelumnya Partai untuk Kebebasan PVV mengimbau Verhagen memanggil Duta Besar Indonesia, Junus Effendi Habibie terkait 'ungkapan memalukan' tentang pemimpin PVV Geert Wilders serta pemilih PVV.

Tidak Mencampuri Intern Belanda

Kepada Radio Nederland, Dubes Junus Habibie menekankan bahwa dirinya tidak mau mencampuri urusan interen Belanda. "Saya bilang pemerintah saya tidak mau mencampuri urusan dalam negeri Belanda. Itu yang pertama."

Selain itu Habibie juga menyatakan bahwa kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dijadwalkan 6 sampai dengan 9 Oktober atas undangan Ratu Belanda. "Presiden saya diundang oleh ratu (Belanda) untuk datang dan ia menyatakan akan datang. Memang kalau, pemerintah Belanda banyak dipengaruhi oleh Wilders, presiden saya akan datang tetapi tidak nyaman. Karena dia datang buat ratu."

Habibie juga menanggapi ungkapan Wilders yang sering menghina Islam. "Apalagi kalau Wilders memaki-maki Islam, memaki-maki Indonesia. Kok dia boleh memaki Islam? Saya kan boleh mengatakan tersinggung. Kita sebagai orang Islam tersinggung kalau kita dibilang achterlijk (terbelakang red.) dan segala macam."

 

 

sumber : radio netherland
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement