REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) RI untuk Bangladesh dan Nepal Heru Hartanto Subolo bertemu dengan Presiden Nepal Bidhya Devi Bhandari belum lama ini di Istana Presiden Nepal. Pertemuan ini merupakan yang kedua setelah dua hari sebelumnya pada 9 Juni Dubes Heru menyerahkan surat kepercayaan perwakilan RI ke Presiden Bidhya.
Pada pertemuan kali ini, Presiden Bidhya mengatakan pemerintah Nepal terkesan dengan peran dan pencapaian Indonesia di panggung internasional dalam menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang. Menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi besar di wilayah Asia.
"Presiden Bidhya menyampaikan bahwa pemerintah Nepal memiliki harapan besar dengan ditunjuknya Dubes Heru sebagai Dubes RI untuk Nepal akan membawa angin segar bagi hubungan bilateral kedua negara," kata pernyataan pers dari KBRI Dhaka, Rabu.
Ia juga berharap hubungan bilateral Nepal dan Indonesia meningkatkan nilai perdagangan menjadi lebih signifikan, mendorong people-to-people contact, dan mampu menjembatani bisnis ke bisnis kearah yang lebih baik.
Kesan baik yang pemerintah Nepal atas kunjungan kerja Dubes RI dalam rangka upacara credentials (penyerahan surat kepercayaan) kali ini diwujudkan dengan munculnya berita mengenai Credentials Dubes Heru sebagai headlines di surat kabar nasional utama Nepal, the Rising Nepal. Pada hari itu, duta besar lainnya dari Cile, Jamaika, dan Spanyol.
Nepal merupakan negara yang berada di antara India dan China. Meskipun perdagangan bilateral dengan Indonesia masih relatif kecil, namun lebih lebih dari 95 persen memberikan keuntungan
"Kondisi perdagangan bilateral kedua negara memang belum mencerminkan potensi besar. Oleh karena itu Indonesia perlu lebih aktif untuk menggarap peluang kerja sama di bidang infrastruktur, pariwisata dan meningkatkan perdagangan, khususnya yang terkait dengan produk makanan-minuman, industri manufaktur dan produk industri strategis," kata Dubes Heru dalam pernyataannya.