REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementrian Keuangan merekomendasikan supaya kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) pada 2011 tetap dilakukan secara selektif. Dengan demikian beban subsidi pada tahun depan akan semakin berkurang.
"Kalau seandainya TDL tidak disetujui untuk dinaikkan maka kita harus bertanya apakah tidak dinaikkan untuk semua ataukah secara selektif masih bisa dinaikkan. Kami merekomendasikan harus ada kenaikan tapi memang selektif," papar Menkeu, di gedung DPR/MPR, Rabu (29/9).
Menurut Agus jika TDL tidak dinaikkan, maka pemerintah harus mencari kompensasi lain supaya beban subsidi tidak bertambah. Misalnya, kata dia, dengan memperoleh gas untuk dipakai sebagai input buat pembngkit tenaga listrik dan itu bisa membuat penghematan. "Kalau kita dapat memperoleh input bagi prosesing pembangkit tenaga listrik itu mungkin bisa membuat kita menghemat Rp 15 triliun," jelasnya.
Selain itu, bentuk efisiensi yang bisa dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yakni mengurangi looses atau penyusutan jaringan serta memperbaiki sistem yang ada.
Pemerintah juga ingin supaya proyek 10 ribu megawatt dapat selesai sehingga pembangkit itu bisa menggunakan batu bara tidak perlu menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM). "Paling tidak supaya kita tidak perlu menambah misalnya Rp 12 triliun lebih untuk tambahan subsidi hanya karena listrik tidak dinaikkan," katanya.
Meski demikian, pihaknya tetap berharap untuk bisa meyakinkan Badan Anggaran supaya tetap menyesuaikan tarif TDL ke depan. "Kita harus mengatasi masalah subsidi dengan diskusi yang banyak, kita memang sedang diskusi dengan Banggar dan Itu yang bisa saya sampaikan," ujarnya.