REPUBLIKA.CO.ID, VATICAN CITY--Eksodus umat Kristen dari Timur Tengah karena perang dan kekerasan dinilai akan memiskinkan budaya Arab. Umat Islam berkewajiban mendorong kembali kehadiran minoritas Kristen ini. Demikian dikatakan penasihat pemerintah Lebanon, Mohammad Sammak, saat berbicara dihadapan peserta sinode para uskup Timur Tengah di Vatikan.
Tokoh Muslim Suni yang juga Sekjen Komite Dialog Muslim-Kristen Lebanon ini mengatakan, persoalan kian menyusutnya jumlah orang Kristen di Timur Tengah seperti yang dibahas dalam sinode, menjadia perhatian seluruh umat Islam. ''Perginya orang-orang Kristen (dari Timteng) adalah pemiskinan identitas, budaya, dan keaslian Arab,'' tuturnya.
Penasihat Perdana Menteri Saad hariri ini menambahkan, upaya mempertahankan kehadiran umat Kristen di Timur Tengah merupakan tugas umat Islam. Selama dua pekan, sinode itu digelar di Vatikan. Para uskup membahas usaha melindungi masyarakat minoritas Kristen di Timteng. Mereka juga mengusahakan keharmonisan antara pemeluk agama. Seabad lalu, pemeluk Kristen di Timteng berjumlah 20 persen dari total populasi, dan sekarang menyusut tinggal lima persen.
Sebelumnya, Paus Benediktus XVI juga meresahkan kian menyusutnya umat Kristen di sana. Peserta sinode menyalahkan konflik yang terjadi di Timteng sebagai biang keladinya. Mereka juga menuding konflik antara Israel-Palestina sebagai penyebab terjadi eksodus umat Kristen itu.