Ahad 17 Oct 2010 05:19 WIB

Sultan Ingatkan Haji Juga Ibadah Sosial

Rep: neni ridarineni/ Red: taufik rachman
Selain ibadah ritual, haji juga merupakan ibadah sosial
Foto: antara
Selain ibadah ritual, haji juga merupakan ibadah sosial

REPUBLIKA.CO.ID,

YOGYAKARTA - Calon jamaah haji (calhaj)  jangan hanya pulang membawa gelar saja. Peningkatan jumlah calhaj  haji dari DIY seharusnya juga dibarengi dengan peningkatan kualitas ibadah sehingga berdampak pada kehidupan sehari-hari dan dapat berkontribusi dalam membangun karakter bangsa.

Hal itu dikemukakan kata Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X dalam pelepasan/pamitan haji di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Sabtu (16/10).  ''Harapan kita tentu jamaah haji tidak sekedar melonjak jumlahnya, melainkan kualitas umat ikut meningkat. Sehingga para jamaah haji dapat berkontribusi bagi pembangunan karakter bangsa sekaligus keteladanan dalam menjalin kerukunan antar umat beragama. Sehingga ibadah haji tidak hanya ritual saja,  tetapi haji sebagai panggilan ibadah yang harus dijalankan dengan khusuk dan  hati yang suci,''kata Sultan HB X.

Pada kesempatan ini Gubernur  juga berpesan, misi pasca berhaji yakni amal soleh hendaknya diteguhkan menjadi komitmen dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Haji jangan hanya dijadikan ibadah mahdloh sebagai ritual belaka, tapi juga sebagai ibadah sosial.

Dia mengatakan pada awal abad 20 ibadah haji memiliki fungsi ganda. Sebagai ibadah mahdloh yang diatur secara ketat oleh ilmu fiqih sekaligus sebagai ibadah sosial. ''Bila dulu ibadah haji menjadi sumber inspirasi dan moral pergerakan nasional. Kini ibadah haji cenderung menjadi hal yang biasa. Apalagi banyak di antara para haji masih sering kurang Islami, terbelit korupsi atau terlibat pelecehan seksual yang mencemarkan kewibawaan seorang haji,''papar dia.

Lebih lanjut dia mengungkapkan  pada tahun 1926 pernah dilaksanakan konggres intelektual di tanah Suci Mekah . Waktu itu  hasilnya sangat mempengaruhi terhadap Gerakan pembaharuan  Islam.  Sultan memberi contoh, saat itu Gerakan Pembaharuan Islam seperti Muhammadiyah di Yogyakarta  sangat gigih berjuang demi islam dan bangsa. Karena para pemimpinnya sangat memaknai islam dalam beradaban sejarah. Namun saat ini tidak ada lagi dan ibadah haji hanya di sibukan dengan pemberangkatan dan pemulangan saja.

Sementara itu Kepala Staf Penyelenggara Ibadah Haji DIY Afandi mengemukakan jumlah calhaj Provinsi DIY 2010 yang siap diberangkatkan sebanyak 3.209 orang. Seluruh calhaj akan diberanagkatkan melalui embarkasi Solo.   Gelombang I yang terdiri dari: kloter 44, 45,46 dan 47 berangkat Minggu-Senin (24-25/10) dan  gelombang II yang terdiri dari :kloter 48, 49, 50, 51 dan 52 berangkat Selasa-Kamis (26-28/10).

Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1431 H yang meliputi biaya penerbangan, pelayanan umum untuk Kerajaan Arab Saudi, biaya pemondokan di Makkah dan Madinah serta biaya hidup untuk embarkasi Solo sebesar 3.327 dolar. Hal itu lebih murah dibandingkan BPIH tahun lalu yang sebesar 3.407 dolar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement