Rabu 20 Oct 2010 18:50 WIB

Saham Wall Street Merosot

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Saham Wall Street merosot pada Selasa waktu setempat, setelah China bergerak untuk menaikkan suku bunga dan pendapatan perusahaan bervariasi, dengan Dow Jones sempat jatuh dua persen sebelum bel penutupan. Saham teknologi memimpin kerugian setelah Apple dan IBM membukukan laba kuartalan kuat setelah penutupan Senin, tetapi mengeluarkan perkiraan konservatif untuk kuartal saat ini, dengan penjualan iPads Apple mengecewakan investor.

Saham Apple yang pekan lalu melewati ambang batas 300-dolar untuk pertama kalinya, menukik sebesar 2,7 persen pada penutupan perdagangan. Saham IBM merosot 3,4 persen. Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average turun 165,14 poin (1,48 persen) menjadi 10.978,55 poin pada penutupan perdagangan, sedangkan indeks S&P 500 yang lebih luas kehilangan 18,84 poin (1,59 persen) pada 1.165,90 poin.

Indeks komposit teknologi Nasdaq menyusut 43,71 poin (1,76 persen) menjadi 2.436,95 poin. "Saham AS tetap melemah kuat karena sektor teknologi menyediakan bagian terbesar dari tekanan di pasar ekuitas," kata para analis Charles Schwab.

"Kenaikan tingkat suku bunga pertama di China sejak tahun 2007 juga menyebabkan beberapa sentimen gelisah dan material menemukan beberapa tekanan, diperburuk oleh kemajuan solid dolar AS, yang membebani komoditas berdenominasi dolar." Kerugian menyusul keputusan bank sentral China untuk menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun, sebagai upaya Beijing untuk membatasi inflasi dan harga properti yang melonjak.

Kenaikan suku bunga mengguncang pasar mata uang global dan muncul menjelang data kunci minggu ini yang diperkirakan menunjukkan bahwa pertumbuhan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu terus melambat dalam kuartal ketiga.

The People's Bank of China mengatakan akan menaikkan suku bunga pinjaman yuan satu tahun menjadi 5,56 persen dari 5,31 persen, dan tingkat suku bunga deposito yuan satu tahun menjadi 2,5 persen dari 2,25 persen. Kenaikan ini akan berlaku mulai Rabu, bank sentral mengatakan dalam pernyataannya.

sumber : ant/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement