REPUBLIKA.CO.ID,JAKATA--Menkominfo, Tifatul Sembiring mengeluh soal tayangan televisi di tanah air.Tifatul mengaku terenyuh ketika melihat tayangan salah satu televisi swasta yang menayangkan bentrokan antarsuku di Kalimantan Timur. "Saya terenyuh, padahal Gubernur Kalimantan Timur sudah berusaha mendamaikan kedua suku, tapi tayangan televisi swasta seolah membangkitkan memori itu," papar Tifatul saat menghadiri acara peluncuruan Alif TV yang berlangsung di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (20/10).
Tifatul pun meminta agar televisi nasional lebih mengutamakan informasi yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. "Saya terharu ketika Pak Erick Thohir, Direktur Utama Beyond Media dan Ikhwanul Kiram, Pemimpin Redaksi Republika memaparkan konsep Alif TV, karena harus saya akui tayangan televisi tidak berimbang. Coba saja lihat besok, TV saluran satu menayangkan ban dibakar, dan saluran kedua kembali ban dibakar, saluran ketiga menayangkan kaca pecah di masyarakat," keluhnya.
Tifatul memuji konsep Alif TV yang dinilainya sejalan dengan misi Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk menghadirkan masyarakat yang melek informasi. "Dari informasi inilah masyarakat menjadi rasional bukan dari bisik-bisik yang tidak jelas," ujarnya.
"Mudah-mudahan, Alif TV bisa menjadi alternatif dan terobosan. Pak karni makan sirih, cukup sampai di sini dan terima kasih," tutup Tifatul yang kemudian bersama Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, Presiden Direktur Alif TV, Erick Thohir dan Direktur Utama Telkomvision, Elvizar KH meresmikan secara simbolis Alif TV melalui pemukulan bedug secara serentak.