REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kondisi pemain yang tidak seratus persen rupanya menjadi salah satu alasan menurunnya performa Satria Muda (SM) Britama di Seri I National Basketball League (NBL) Indonesia beberapa waktu lalu. SM Britama hanya meraih tiga kemenangan dari dua game. Dua kekalahan didapat dari Dell Aspac dan Pelita Jaya Esia.
Tidak ingin mengulangi hasil serupa di Seri II Bandung yang akan berlangsung 20-28 November, SM Britama mengirimkan empat pemainnya yang bermasalah dengan kondisi fisik ke Moro Lorenzo Sports Center, Filipina, Kamis (28/10). Mereka adalah Youbel Sondakh, Christian Ronaldo Sitepu, Agung Sunarko, dan Faisal J Ahmad. Satu pemain lagi Charlie Fanny Indra Putra, memperkuat tim SM Britama di kompetisi ASEAN Basketball League (ABL).
"Youbel, Dodo (Ronaldo) dan Asun (Agung) yang paling jelek kondisinya. Sedangkan Faisal cedera lama," kata Fictor Gideon Roring, pelatih SM Britama, Kamis (28/10).
Ito, panggilan Fictor, mengatakan, para pemain tersebut akan diperiksa kondisinya yang kebanyakan bermasalah dengan lutut. Ito berharap hasil pemeriksaan di klinik kesehatan olah raga tersebut tidak buruk.
"Mereka akan melakukan terapi dua pekan sampai satu bulan. Kalau terapi tersebut hanya butuh waktu dua pekan, para pemain masih bisa diturunkan di Seri II nanti," kata Ito.
Walau dalam kondisi tidak prima, keempat pemain tersebut tetap dimainkan di Seri I lalu. Dodo bahkan sempat menjadi pahlawan SM Britama saat tembakan tiga angkanya saat menghadapi Garuda Flexi memaksakan pertandingan overtime. Faisal tak kalah mengesankan di game ini dengan mencetak 17 poin, tertinggi di timnya.
SM Britama akan menghadapi Satya Wacana Angsapura, Nuvo CLS Knights, Comfort Mobile Citra Satria, Bimasakti Nikko Steel, Garuda Flexi, dan Stadium di Seri II mendatang.
Ganti Pemain
SM Britama juga melakukan perubahan pada tim yang berlaga di ABL. Tim pelatih memutuskan untuk mengganti Ronald Capati dengan Robert Sanz. Capati dinilai belum memenuhi harapan untuk mengangkat performa SM Britama hingga terpuruk ke dasar klasemen sementara ABL.
"Capati cukup bagus, tapi kami ingin lebih lagi. Misalnya selama ini Capati hanya bisa menyumbang sekita empat poin per game, pemain baru kita harapkan bisa sampai 10 poin per game," kata Ito yang juga menjabat sebagai GM Operational Basketball SM Britama.
Ini ditegaskan pelatih Octaviarro 'Ocky' Romely Tamtelahitu. Ia mengatakan kedatangan Aontoine Gerrard Broxsie telah memperkuat rebound SM Britama. "Sekarang tim kami membutuhkan pemain yang piawai dalam menyerang dan mencetak poin," ucap Ocky dalam keterangan persnya.
Robert Sanz sudah mulai bermain saat tim NBL dan ABL SM Britama melakukan uji coba di Britama Arena, Selasa (26/10). Menurut Ito, performa Sanz belum terlihat maksimal hingga latihan terakhir Kamis.
SM Britama akan menjalani satu laga tandang dan dua laga kandang dalam rentang waktu yang relatif berdekatan. SM Britama akan melawan Philippine Patriots di Ynares Arena Philippine, dan pada tanggal 3 dan 6 Oktober nanti SM akan menjamu Westports KL Dragons dan Singapore Slingers di Britama Arena.