Selasa 02 Nov 2010 04:08 WIB

Rentut Palsu, Polri Layangkan Surat Panggilan Pekan Ini

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: Djibril Muhammad
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Iskandar Hasan
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Iskandar Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Iskandar Hasan mengatakan penyidik Bareskrim sedang menyiapkan langkah untuk memeriksa para terlapor terkait dugaan pemalsuan rencana penuntutan (rentut) perkara Gayus.

"Kita baru menyiapkan langkah-langkah. Mungkin minggu-minggu ini akan melayangkan surat pemanggilan," ujar Iskandar di Mabes Polri, Jakarta, Senin (1/11).

Iskandar juga mengatakan sepuluh saksi yang diajukan Kejaksaan Agung akan diperiksa. Setelah itu, ujarnya, polisi akan menetapkan pasal yang dikenakan terhadap tersangka jika status mereka memang dapat ditetapkan. Oleh karena itu, Iskandar mengatakan penyidik dapat saja menerapkan pasal tentang penyuapan jika berhasil membuktikan motivasi atas pemalsuan rentut itu.

"Berawal dari pemalsuan dulu, baru ada motivasi. Kita mulai dari situ. Nah motivasinya apa," katanya.

Lebih lanjut, Iskandar mengatakan jumlah saksi yang diperiksa masih bisa bertambah. Hal tersebut, ungkapnya, bisa dilihat dari administrasi yang ada di Kejaksaan Agung. Oleh karena itu, ungkapnya, Polri akan berkoordinasi dengan kejaksaan terkait dengan upaya pemeriksaan itu.

Sementara itu, Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Pol Ito Sumardi menyatakan penyidik harus mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan-keterangan terkait kasus itu dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. "Kita harus mengumpulkan bukti-bukti dan keterangan terkait dari pengadilan, rekaman dan dari saksi, dan masih kita perdalam lagi," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement