REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH--Pertemuan Liga Arab untuk mengkaji ulang pembicaraan perdamaian Palestina-Israel yang macet mungkin akan ditangguhkan hingga akhir November, menurut seorang pejabat senior Palestina, Jumat. Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah pergi ke Liga Arab untuk minta dukungan dalam menghentikan pembicaraan perdamaian setelah Israel menolak untuk memperpanjang pembekuan sepihak 10 bulan dalam pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki oleh Israel.
Komisi Tindak Lanjut Liga Arab mengatakan pada 8 Oktober lalu bahwa mereka akan memberi Amerika Serikat waktu sebulan untuk mengupayakan dan menyelamatkan pembicaraan perdamaian itu. Tapi jurubicara Abbas Nabil Abu Rudeina mengatakan, Jumat, bahwa komisi itu sekarang mugkin akan memundurkan pertemuannya mendatang. "Komisi Tindak Lanjut Arab akan bertemu setelah berakhirnya periode sebulan itu dan, yang terpenting, setelah pihak Amerika memberi tahu kami bahwa negara itu telah menjangkau Israel," ia mengatakan pada AFP.
"Kami sedang menunggu akan jawaban ini, yang kami perkirakan tak lama, sebelum tanggal 10 bulan ini."
Abu Rudeina, yang sedang melakukan perjalanan dengan Abbas untuk kunjungan ke Uni Emirat Arab (UAE), mengatakan bahwa pertemuan itu sekarang mungkin akan berlangsng setelah perayaan Idul Adha, yang diperkirakan akan mulai pada 16 November.
Yasser Abed Rabbo, seorang pembantu senior Abbas, menjelaskan pada AFP bahwa pertemuan itu "pasti akan berlangsung sebelum akhir bulan" November. Gedung Putih melancarkan putaran terakhir pembicaraan Israel-Palestina pada 2 September di Washington, tapi mereka dengan cepat menemui kesulitan karena pembangunan permukiman Israel.
PM Israel Benjamin Netanyahu pekan depan akan melakukan perjalanan ke AS, tempat ia akan menemui dan mengadakan pembicaraan dengan Wakil Presiden Joe Biden dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton. Sebelumnya, senurut laporan, kepala juru runding Palestina Saeb Erakat juga telah mengadakan pembicaraan dengan utusan AS untuk Timur Tengah George Mitchell mengenai bagaimana menyelamatkan pembicaraan perdamaian Israel-Palestina itu.