REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Mantan presiden Pakistan Pervez Musharraf, Jumat (5/11), menyampaikan kekecewaan bahwa Presiden AS Barack Obama tak berkunjung ke negerinya di sisi kunjungan perdananya ke India. "Saya ingin menerimanya sebagai kekecewaan, ya, tentu saja," kata Musharraf, pemimpin militer yang meletakkan jabatan pada 2008, kepada televisi MSNBC, sebagaimana dikutip dari AFP.
Musharraf juga mengecam Obama karena tak berbicara mengenai Kashmir, wilayah Himalaya yang jadi sengketa antara Pakistan dan India. Ia mengatakan, "Itu tidak dengan baik bergema pada rakyat Pakistan."
"Mereka menganggapnya Amerika Serikat atau presiden Amerika Serikat tidak peduli mengenai kepentingan dan kepekaan Pakistan sendiri," katanya.
Obama, Jumat, dalam perjalanan dari Mumbai ke New Delhi dalam perjalanan dengan tujuan meyakinkan India bahwa ia ingin memajukan hubungan antara dua negara demokrasi terbesar di dunia setelah awalnya memusatkan perhatian pada Pakistan dan China.
Bagi banyak pembuat kebijakan AS, tampaknya tak berfikirkan bagi Obama untuk mengunjungi Pakistan di sisi perjalanan Saat Obama berharap dapat memperlihatkan kepada India bahwa ia memandangnya sebagai kekuatan global dan bukan semata-mata satu pemain regional.
Tapi Obama melakukan tindakan keseimbangan sebab ia juga telah berusaha meyakinkan Pakistan bahwa ia memandang negeri tersebut sebagai lebih dari sekedar saluran ke dalam Afghanistan bagi operasi perang.
Sebelum kunjungan ke India, Obama mengundang pengganti Musharraf dari sipil, Presiden Asif Ali Zardari, untuk kunjungan ke Washington dan mengumumkan ia akan mengunjungi Pakistan tahun depan.
Amerika Serikat telah berusaha meredam rasa anti-Amerika di Pakistan dengan tahun lalu menyetujui paket bantuan 7,5 miliar dolar AS dengan tujuan membangun sekolah, prasarana dan lembaga demokrasi.
Pada Oktober, pemerintah Obama juga mengusulkan tambahan dua miliar dolar AS buat Pakistan dalam bentuk bantuan militer, kendati ada kecurigaan di India.