Jumat 12 Nov 2010 06:52 WIB

Kriminolog UI: Terapkan Pengawasan Berlapis untuk Gayus

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Endro Yuwanto
Gayus dan Mirip Gayus di Bali
Foto: detik/agus susanto/kompas
Gayus dan Mirip Gayus di Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Lolosnya Gayus Tambunan untuk berpelesiran, dianggap memalukan sistem pengawasan internal kepolisian. Maka dari itu, seharusnya diterapkan pengawasan berlapis terhadap koruptor, termasuk Gayus.

Pakar kriminolog UI, Adrianus Meliala mencatat, pelaku kejahatan yang memiliki kemapanan ekonomi harus dikategorikan kejahatan tinggi. Dapat disejajarkan dengan pelaku pembunuhan dan sebagainya.

“Ini perlu diperhatikan. Ternyata pelaku yang memiliki uang banyak itu sangatlah berbahaya. Dia dapat melakukan tindakan yang menyerupai kejahatan luar biasa,” ujar guru besar Fakultas Psikologi UI ini kepada wartawan, Kamis (11/11).

Menurutnya tindakan yang perlu dilakukan segera bagi pelaku semacam Gayus dengan pengamanan berlapis. Perlu ada kontrol yang saling berkaitan antara petugas tahanan dengan unit lainnya.

Adrianus berpendapat, pengawasan yang dilakukan kepolisian saat ini masih sangat lemah. Posisi Gayus sebagai tahanan menjadi urusan petugas di Rutan Mako Brimob. Tidak ada kontrol lanjutan dari unit kepolisian lain. “Seharusnya itu diterapkan. Karena memang orang memiliki uang banyak dapat memberikan celah untuk melakukan tindakan suap. Itu harus dilakukan bagi semua tahanan yang kaya,” terangnya.

Adrianus mengaku status tahanan yang disandang Gayus memang sangat lemah. Petugas tidak dapat menarik semua hak dan kekuasaan yang dimiliki Gayus. Karena memang statusnya hanya sebatas tahanan saja.

Dalam mekansimenya, menurut dia, prosedur maksimum security hanya dapat diberlakukan bagi narapidana. Dalam status itu bisa saja diterapkan pada Gayus. Jika nanti telah ditetapkan sebagai narapidana. “Selama tahanan, maksimum pengamanan tak bisa dilakukan. Karena melanggar hak-hak azasi manusia,” jelasnya.

Adrianus yakin penerapan pengamanan berlapis dalam kontrol pelaku kejahatan setingkat Gayus sangat efektif. Sebab pelaku tak mungkin melakukan tindakan yang lebih luas, agar dapat lolos. Apalagi pengamanan berlapis itu melibatkan unit kesatuan lainnya.

Ditanya soal tindakan bagi enam petugas Rutan Mako Brimob, Adrianus menuntut adanya tindakan tegas. Apa yang dilakukan petugas itu mencederai citra kepolisian. Sekaligus memperburuk citra kepolisian yang saat ini sedang dibangun.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement