Selasa 16 Nov 2010 04:12 WIB

Rupiah Sore Tembus Rp 8.950 per Dolar

Uang rupiah/ilustrasi.
Uang rupiah/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin (15/11) sore merosot tajam meliwati angka batas psikologis Rp 8.950 per dolar, karena aksi lepas rupiah terus meningkat. Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun 31 poin menjadi Rp 8.953 - Rp 8.963 poin dari sebelumnya Rp 8.922 - Rp 8.932.

Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, mengatakan, pelaku pasar makin aktif melepas rupiah, mereka sangat antusias melepas rupiah dan membeli dolar. Hal ini disebabkan pelaku asing menahan diri masuk ke pasar domestik, setelah Lembaga Keuangan Morgan Stanley meminta investor asing mengurangi kegiatannya bermain di pasar Asia seperti di Indonesia, Singapura dan Fhilipina.

"Adanya pernyataan Morgan Stanley itu mengakibatkan sejumlah pelaku pasar asing di pasar Indonesia menahan diri masuk ke pasar uang maupun pasar saham," tuturnya.

Menurut dia, pasar uang dan pasar saham di Indonesia sejak itu dilanda kelesuan, karena pelaku pasar tidak aktif bermain di pasar terutama asing. "Pasar saham Indonesia yang melesu itu mengakibatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot tajam jauh dibawah level 3.700 poin," ucapnya.

Indeks Bursa Efek Indonesia (BEI) merosot jauh dibawah 3.700 poin menjadi 3.647,325 poin, padahal indeks diperkirakan akan dapat menembus level 3.800 poin pada akhir tahun. Ia mengatakan, pasar yang berlanjut lesu akan menekan rupiah terus mendekati level Rp9.000 per dolar.

"Apabila tidak ada hambatan, maka kelesuan pasar akan terus terjadi, karena arus modal asing yang masuk ke pasar makin berkurang," katanya.

Menurut dia, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan masuk ke pasar menahan kemerosotan rupiah yang terlalu cepat. BI akan mengeluarkan cadangan dolarnya untuk di lepas ke pasar agar tekanan terhadap rupiah tidak besar.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement