REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Pertahanan Sipil telah menyiapkan rencana terikat waktu pengendalian massa di Jembatan Jamrat. Sementara para jamaah haji mulai melakukan Wukuf. Rencana tersebut juga berfokus untuk menghindari kepadatan jamaah di pintu masuk dan keluar kompleks jembatan Jamrat pada jam sibuk. Komandan Pertahanan Sipil di Jamrat, Jenderal Zuhair Seibiyah, mengatakan bahwa lebih dari 1.300 petugas akan melaksanakan rencana pengendalian masa tersebut.
Semua jamaah haji akan diizinkan untuk melakukan lempar jumarah pada pukul 11:00-18:00 waktu setempat selama empat hari yang tersisa dari ibadah haji. "Semua pengaturan untuk mencegah kepadatan jamaah di semua lantai jembatan Jamrat," kata Seibiyah seperti dilansir arabnews.com, Selasa (16/11).
Selain menerjunkan petugas di sejumlah titik, Pertahanan Sipil juga akan memonitor pergerakan jamaah melalui TV dan kamera CCTV di semua pintu masuk dan keluar jembatan Jamrat. Seibiyah juga mengatakan Pertahanan Sipil telah membuat pengaturan khusus untuk mengangkut para jamaah dengan menggunakan kereta Mashair di lantai empat.
"Lalu, eskalator akan digunakan untuk membawa mereka ke lantai lain sebagai bagian dari tindakan untuk menghindari kemacetan,” paparnya.
Dia menjelaskan struktur jembatan Jamrat memiliki kapasitas untuk menampung 400.000 jamaah haji per jam. “Satuan Pertahanan Sipil untuk intervensi cepat jika terjadi situasi darurat.\" katanya
Satuan pertahanan sipil tersebut, lanjut Seibiyah, akan membawa jamaah yang sakit ke pusat-pusat kesehatan yang telah didirikan di semua tingkat jembatan. Para anggota juga akan melakukan evakuasi darurat medis. Mereka akan waspada untuk menghadapi setiap situasi darurat, seperti penyerbuan.
"Kami melaksanakan program pelatihan intensif dan lokakarya untuk angota kami sebelum awal musim haji. Program-program ini bertujuan membantu kekuatan dalam melaksanakan misi mereka secara efektif dan menangani situasi-situasi darurat,"katanya.